Gaya Hidup "Lebay"

Lebay adalah bahasa gaul anak muda di Indonesia, khususnya di kota-kota besar. Lebay yang berarti berlebihan (overreacting). Penggunaan kata lebay ini sering di aplikasikan pada kalimat yang berhubungan dengan penampilan seseorang, cara bicara atau tutur kata, bahasa tubuh, gaya hidup dan lainnya. 

Gaya hidup lebay yang saya maksud disini adalah gaya hidup yang berlebihan, terlalu memaksakan diri dan keadaan, tanpa memikirkan akibat yang akan terjadi di masa yang akan datang. Misalnya; kalau untuk urusan kewajiban sosial kemasyarakatan, seperti iuran SKM, iuran sampah, iuran keamanan dan biaya pendidikan, ada sebagian masyarakat yang mengaku "kurang mampu",  tetapi jika melihat ada tetangganya  yang membeli perabot baru atau motor / mobil baru, maka yang "merasa kurang mampu" tadi berubah menjadi sangat mampu. Dengan berbagai cara, mereka pun "segera" memperoleh barang baru tersebut. 

Karena menuruti hawa nafsu dan gengsi, tanpa disadari hal tersebut malah akan menambah beban kehidupan yang akan membawa kesengsaraan dan kegelisahan. Padahal itu semua bukanlah kebutuhan pokok yang wajib dipenuhi. Kenyataannya kendaraan itu mempunyai nilai ekonomis yang semakin lama akan semakin menurun, dan juga butuh biaya ekstra untuk perawatan tiap bulannya. Berbeda dengan properti , seperti rumah atau tanah, yang nilai ekonomisnya semakin lama akan semakin bertambah. 

Ini merupakan gaya hidup "lebay".  Keadaan ini mungkin terjadi juga di lain tempat di bumi ini. 

Di jaman yang sedang mengalami krisis ekonomi ini, sebaiknya kita menghindari gaya hidup lebay ini menjadi gaya hidup yang Le-bai alias Lebih Baik. Dengan mengingat pepatah "Besar Pasak daripada Tiang", maka seharusnya kita bisa lebih berhati-hati dalam mengelola keuangan. Membeli barang yang sesuai dengan kebutuhan dan bermanfaat bagi kita. Dan akan lebih baik lagi jika kita bisa menyisihkan sebagian uang kita untuk di tabung atau membeli emas sebagai investasi masa depan.

Emas Batangan sebagai salah satu pilihan untuk berinvestasi